Senin, 13 Januari 2014

Yoga Goes To Pacitan

Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangi

Tak pernah terlewatkan
Dan tak berhenti mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa dibeli

- Sahabat Kecil,Ipang

*Flashback : Minggu 12 Januari 2014 pukul 08.21*
Ringtone hape gue menggema di seantero kosan. Nyawa gue dipaksa untuk kembali berkumpul dibadannya. Gue liat hape... 08.21...

“Rinda. Calling.”

Ini ngapain Rinda nelpon pagi-pagi gini...

“Hallo?”
“Hallo? Koe wes tangi?”

Terjadi keheningan selama sepersekian detik. Setelah itu otak gue mulai berjalan secara optimal.
“WAAAAAAAAA!!! AKU KAWANAN NDAAAAA!! OKE-OKE!! TAK ADUS SEK!!”

Pinky swear! Kitty swear! Banana Cherry Strawberry swear!!
Hari ini gue ada ‘Trip’/ ‘Plesir’ / ‘Dolan’ ke Pacitan. Janjiannya sih kumpul jam 07.30 dan sekarang udah hampir satu jam setelah waktu janjian dan gue masih dalam keadaan awut-awutan ala sleeping handsome baru bangun tidur. *dibakar hidup-hidup*

-----------

Beruntung teman-teman gue cukup setia buat bersabar dan menoleransi keterlambatan gue. Sungguh teman-teman yang berhati mulia bingits. 

Jadi gue sama temen-temen gue udah berencana buat ke Pacitan bareng-bareng naek bis (mau naek elang tapi elangnya lagi liburan semester). Selain emang bertujuan buat bersenang-senang,kami juga ingin menghabiskan liburan ‘terakhir’ kami sebagai mahasiswa teknik kimia. Maklum,liburan semester 6 ada Kerja Praktek,liburan semester 7 ada KKN.

Kami berangkat dari solo sekitar jam 09.00. Gue sama sekali nggak ngerti Pacitan itu dimana,taunya cuma di Jawa Timur doang,ya udah. Ternyata,buat sampe Pacitan kami harus melewati Solo kemudian Sukoharjo kemudian Wonogiri kemudian Pacitan. Ayo ulangi sekali lagi?? Solo~ Sukoharjo~ Wonogiri~ Pacitan~ (Doraaaaaaa!!).

Di Pacitan kami sudah berencana untuk menginvasi dan memporak porandakan rumah salah dua (?) dari teman kami,si Kembar,Tika dan Tifa. Sungguh malang nasib keluarga mereka berdua,harus menampung sekitar 20 orang mahasiswa dan mahasiswi yang beberapa diantaranya memiliki sifat yang nakal dan binal (?).

Kami sampai di Pacitan sekitar jam 14.00 (iya nggak sih? Gue lupa.. ). Pacitan mendung saat itu,mungkin alam Pacitan malas menerima kedatangan orang-orang seperti kami. Setelah makan siang,sholat dan beristirahat sejenak,sekitar jam 16.00 kami pergi ke salah satu pantai di dekat rumah si kembar. Pantai Soge.

Walopun cuaca nggak mendukung,tapi pantainya tetep keren banget. Sepi banget pula. Cuma terlihat satu kelompok yang lagi maen-maenan di pantai. Pantainya juga bersih. Gue  sendiri langsung melepaskan hasrat gue untuk menikmati pantai. Air laut,angin pantai dan pasir pantai. I love them as always!! Mendung nggak menghalangi gue untuk berlaku absurd dan melakukan hal-hal dengan level narsistik yang tidak bisa ditoleransi.




Balik dari Pantai Soge,gue dan teman-teman gue balik lagi ke rumah Tika & Tifa. Malemnya kami sempet bakar-bakaran jagung. Bagian paling epic dari malam itu adalah ketika gue dan temen-temen gue mencoba buat bikin video dimana kami menyanyikan ‘Payphone’-nya Maroon5. Ada Rinda sebagai lead vocal dan gue (dengan suara maha cempreng dan fals luar biasa) serta temen-temen gue sebagai backing vocal abal-abal yang sukses membinasakan keindahan suaranya Rinda.

Paginya kami pergi ke pantai (lagi). Setelah subuhan. Sekitar jam 05.30. Kami pergi ke Pantai Taman dan beruntungnya kami,Pantainya masih kosong. Bersih. Feels like private beach. Cuaca pagi yang cerah menjadi saksi kebahagiaan kami yang menyatu dengan dengan sepoi angin dan deburan ombak (sok puitis!!). Sumpah pantainya bagus bingits!





Setelah puas dimanja oleh pantai Taman,kami balik lagi ke rumah si kembar. Mandi,makan pagi,dan melanjutkan perjalanan kami ke destinasi yang terakhir. Gua Gong. 

Sebelum sampai di gua gong kami juga menyempatkan diri buat mampir ke rumah Sunu,salah satu teman kami yang lain. Hhhehehe (nggak tau kenapa harus ditambah hhehehe)

Akhirnya kami sampai di Gua Gong. Gue sendiri terakhir ke Gua itu pas kelas 3 SD,pas itu gue ke Gua Petruk di kebumen,itupun cuma buat ngeliat kelelawar bergelantungan dan ngerasain pesingnya bau pipis kelelawar. Baru masuk Gua Gong,didepan gue langsung tersaji pemandangan stalagtit dan stalagmit yang...... KECEEEE BADAAAAI!!! Gue. Suka. Banget. Dengan warna-warni lampu yang keren. Nggak tau kenapa gue langsung jatuh cinta sama gua Gong. Suatu saat gue akan membawa anak dan istri gue kesana (sungguh gue ini adalah pria yang memiliki pandangan kedepan....terlalu jauh).






Setelah dari gua Gong kami langsung balik lagi ke Solo.

Very very very big thanks buat Tika & Tifa sekeluarga yang sudah memfasilitasi kami selama di Pacitan,semoga kapan-kapan bisa ngrepotin kalian lagi.

Well,ini adalah salah satu trip terbaik gue bersama teman-teman kuliah gue. Really unforgettable. Maen di pantai pas gerimis-gerimis. Nonton sinetron bareng. Bakar-bakaran jagung. Nyanyi Payphone (+lagu galau) bareng-bareng. Menikmati pagi di pantai ‘pribadi’. Menyusuri gua yang kece bingits. Ngobrol asyik di bis. Benar-benar tidak terlupakan

“Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing..
Ingatlah hari ini..”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 Hal Yang Gue Pelajari di Umur 23 Tahun

Happy birthday to me!! Ehe Ehe. Ndak terasa tiba tiba udah 23 tahun aja, perasaan baru tahun kemaren ngerayain ulang tahun yang ke 22. Ehe ...