Kamis, 02 Januari 2014

Review Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk

Semester 5 udah kelar. Tahun 2013 pun udah kelar. Gue membuka rangkaian nonton film di tahun 2014 dengan sebuah film Indonesia. Awalnya sih nggak tertarik sama sekali buat nonton film ini,tapi mengetahui fakta kalo film ini jadi film indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang 2013,hati dan dompet gue jadi tergerak. Mumpung di Solo lagi murah-murahnya nonton (weekdays cuma 25 broohh!),akhirnya gue memutuskan buat nonton Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk di XXI Solo Paragon. Well,ini juga pengalaman pertama gue nonton di solo paragon. Gimana pendapat gue tentang film ini? Check it out!



Sebelumnya gue tekankan bahwa film ini beda sama Titanic. ABSOLUTELY DIFFERENT. Macam gue sama Bradley Cooper,beda jauh. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk menceritakan tentang Zainudin,yang bapaknya orang minang dan ibunya orang bugis. Zainudin ini jatuh cinta sama Hayati,anak gadis dari minang. Tapi menurut adat minang,si Zainudin ini nggak boleh nikah sama Hayati gara-gara si Zainudin ini nggak jelas asal-usulnya. Zainudin pun terpaksa pergi meninggalkan Hayati,dengan menggenggam janji Hayati kalo Hayati ini bakalan setia menunggu si Zainudin. Tapi ternyata si Hayati ini cuma PHP,si Hayati malah nikah sama Aziz,orang kaya dari Padang Panjang. So gimana nasib mas-mas korban PHP alias Zainudin? Silakan tonton di bioskop terdekat di kota anda.

Dari sisi cerita,film ini menurut gue lumayan oke lah. Diangkat dari novelnya Buya Hamka sih,ceritanya nggak usah diragukan. Cerita di film ini cukup mengalir. Walopun di awal-awal bikin super ngantuk pake banget,semakin ke akhir semakin asyik kok. Nggak jelek,tapi nggak bagus-bagus amat juga. Tetep worthed kok buat ditonton. Durasinya lama banget,lumayan kan 25rebu bisa nonton sampe 2,5 jam (emang lagi sewa PS?).

Dialog-dialog di film ini harus gue bilang.... NIAT BANGET. Sastra banget. Kalo kalian suka sama sastra,this movie specially made for you. Bener deh,bahasanya indah dan menyejukkan hati.


“Cinta itu menguatkan. Cinta itu menimbulkan pengharapan.”
– Hayati,Tukang PHP

Buat castnya.. emm.. ada Herjunot Ali yang jadi Zainudin. Aktingnya bagus sih,tapi kadang-kadang ekspresinya bikin ngekek. Lagi serius-serius nangis tiba-tiba harus ngekek gara-gara mimiknya si Zainudin yang fix lucu maksimal. Ada Pevita Pearce yang nggak tau kenapa mirip bingits sama Nabilah JKT48,gue takut kalo ditengah film tiba-tiba Hayati nyanyi sama joged Heavy Rotation. Oke,salah fokus. Pevita aktingnya kurang maksimal ahh,nggak sampe menyentuh hati. Yang paling greget itu ya Reza Rahadian yang meranin Aziz,sangarnya dapet,jahatnya juga dapet,beruntung ditengah film si Aziz nggak tiba-tiba kepikiran buat bikin pesawat (beda film yoog!).

Ada yang gue nggak suka di film ini. Diantaranya adalah tone alias warna pas di daerahnya Hayati itu terlalu biru menurut gue,emang harus ya biru banget gitu? Perasaan pas di jakarta sama di Surabaya nggak gitu-gitu banget. Hal lain Yang bikin enek adalah efek mulai dari kapalnya muncul sampai tenggelam,ya elah ini gue kayak nonton film Indosiar di bioskop.

Overall,film ini lumayan lah. Worthed kok buat ditonton di bioskop.  Sepanjang film gue sukses mengalirkan air mata sebanyak dua kali,penasaran setragis apa film ini? Udah cepetan tonton aja sana. :D

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk 7,5 of 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 Hal Yang Gue Pelajari di Umur 23 Tahun

Happy birthday to me!! Ehe Ehe. Ndak terasa tiba tiba udah 23 tahun aja, perasaan baru tahun kemaren ngerayain ulang tahun yang ke 22. Ehe ...