Selasa, 30 April 2013

Gue VS Kamera SLR

Oke,kali ini gue kembali dengan sebuah postingan singkat tentang apa yang gue alami hari ini..

Kalo dipikir-pikir,gue ini terlalu sering ada didalam suatu keadaan yang disebut sendirian. ke burjo sendiri,ke bioskop sendiri,bahkan pernah ke happy puppy,karaoke'an sendiri.. Tapi dari kesendirian itu gue kadang-kadang menemukan moment-moment absurd kayak apa yang gue alami hari ini.

Hari ini gue nggak ada kuliah. Karena kurang kerjaan dan lagi kebanyakan duit #somse,gue memutuskan buat ke Solo Grand Mall,sendirian. Gue kesana berniat buat nonton 9 Summers 10 Autumns di 21. 
Sebenarnya keputusan buat jalan sendirian itu keputusan yang sulit,gue harus menerima tatapan-tatapan aneh dari pengunjung-pengunjung mall yang melihat gue jalan sendirian. Tatapan-tatapan itu gue sebut tatapan-ciyee-jombloo-yaaa. 

Sampe di 21,gue langsung ke tempat pembelian tiket (ya iyalah.. nenek nenek yang lagi senam juga tau!). Seperti biasa,gue akan berhadapan dengan mbak-mbak-cantik-bermake-up-yang-pake-rok-panjang-tapi-belahannya-aje-gileee.. Beruntung mbak-mbak disini hatinya nggak semulia mbak-mbak pelayan warung pizza. Gue merasa lebih nyaman dan cocok sama mbak-mbak 21.
Oke,untuk hari ini sebut saja dia mbak Surti. Pertama kali ketemu gue,mbak Surti langsung senyum manis dan bertanya..
"Mau nonton apa kak?"
Gue yang masih unyu-unyu,fresh,dengan mata yang masih jernih,dan kulit yang masih segar (ini manusia apa ikan sih?) sebenernya agak risih buat dipanggil 'Kak'. Tapi nggak apalah yang penting gue cocok sama mbak Surti. 
Gue pun menjawab pertanyaan mbak Surti,
"9 Summers 10 Autumns,mbak.. "
Mbak Surti pun melanjutkan pertanyaannya..
"Untuk berapa orang? "
Disini gue mulai curiga sama mbak Surti,kenapa dia nanya-nanya mulu? jangan-jangan mbak Surti naksir sama gue. Tapi akhirnya gue tau diri,gue dan mbak Surti nggak mungkin bersatu.
Gue pun mencoba melanjutkan hidup dan menjawab pertanyaan mbak Surti..
"Satu orang mbak.."
Ini adalah bagian paling nggak enak. Mbak Surti menatap gue dengan tatapan ciyee-jombloo-yaa dan gue merasa menjadi orang paling jomblo sedunia (abaikan..).

Gue pun memilih tempat duduk dan langsung menuju ke studio dimana film yang mau gue tonton diputar. 
Ternyata baru ada 2 orang,seorang ibu-ibu dan anak ceweknya yang masih remaja..
Dan kebetulan mereka duduk persis didepan tempat duduk gue...

Beberapa saat kemudian,si anaknya itu,sebut saja Bunga,mengeluarkan kamera SLR dari tasnya. Si Bunga ini langsung memotret ibunya dari samping. Berkali-kali. Ibunya ini kemungkinan anggota PI2AI (Persekutuan Ibu Ibu Alay Indonesia).
Gue cuma bisa jaga imej,pura-pura sibuk sama hape gue. Dan tiba-tiba gue memikirkan sesuatu..

"Abis ini pasti mereka mau foto berdua... trus kalo mau foto berdua harus ada yang motoin... trus di studio ini,selain mereka cuma ada gue... trus masalah utamanya,gue nggak pernah make SLR... Tapi apapun yang terjadi gue nggak mau kehilangan imej cowok ganteng-dan-keren yang gue bangun dari awal masuk studio tadi cuma gara-gara gue nggak bisa pake kamera SLR. Trus nanti kalo mereka beneran minta tolong ke gue trus gue harus gimana? Pura-pura mati? ato pura-pura jadi presiden Zimbabwe biar mereka sungkan trus nggak jadi minta tolong? Tapi kan gue nggak bisa bahasa Zimbabwe? Apa gue pura-pura jadi kursi 21? Tapi mana ada kursi yang bisa maenan hape? Apa gue pura -purrrr..."
Sebelum bisa menemukan solusi yang tepat,apa yang gue takutkan pun terjadi... Si Bunga dengan senyum manisnya,menoleh ke belakang,menoleh ke arah gue.. dan bilang
"Mas,bisa minta tolong fotoin?" *sambil ngasih kamera SLR'nya*
dalam hati gue...
"MAMPUS!!! beneran kan!! gimana ini... Bahasa Zimbabwe'nya "maaf saya presiden Zimbabwe apa ya?"
Akhirnya mau nggak mau gue harus tetep keliatan cool dan mencoba peruntungan gue. Gue pegang kamera SLR'nya,gue pegang seakan akan gue akan memotret. Si Bunga dan ibunya juga udah berpose manis. Hingga akhirnya gue mengeluarkan kata-kata yang sampe saat ini gue masih menyesal kenapa gue bisa mengeluarkan kata-kata itu...
Jadi,ketika mereka udah berpose dan gue udah berlagak seolah-olah siap memotret mereka,gue bilang....
"Ini mencetnya yang mana ya?"
Ibunya si Bunga sukses senyum-senyum nggak karuan. Bunga juga sukses menahan senyum. Dan gue sukses menahan malu.
Bunga pun ngasih tau gue tombol mana yang harus dipencet (sambil nahan senyum). Dan mereka kembali berpose. Bunga nanya sama gue..
"Gimana mas,udah dapet?"
Terjadi pergolakan di otak gue..
"Hah? Dapet apanya? Apa yang dia maksud itu 'Dapet' bulanannya cewek? Gue kan cowok.. nggak mungkin 'Dapet'.. ohh fokusnya bego! tapi ini kan layarnya masih item .. berarti fokusnya belom dapet kali ya.."
Gue pun dengan sok-sokan menjawab..
"Ohh.. belum mbak.. bentar bentarr.. "
Bunga pun ikut membantu dengan memutar-mutar lensa kameranya dari depan. 
Tapi walopun udah dibantu bunga,nggak tau kenapa layar kameranya masih item. Belum fokus kayaknya...
Bunga pun bertanya lagi..
"Gimana mas?"
Gue mencoba menggerak-gerakan kameranya. Berlagak mencari angle yang bagus.Tapi,karena layarnya masih item aja,akhirnya gue memberanikan diri buat tanya sama si Bunga..
"Emmmm.. kok ini layarnya masih item ya?"
Gue tunjukkin layar kamera SLR'nya ke bunga. Dan Bunga langsung menjawab (sambil menahan tawa)..

"Oh,maaf ya mas,ini kameranya masih mati,belum di idupin.. "

*TAMAT*

Review Film 9 Summers 10 Autumns : Film Motivasi yang Menyentuh Hati

Berawal dari pertanyaan gue tadi malem.. "Besok libur,enaknya ngapain ya?"
Gue pun browsing kesana kemari dan akhirnya menemukan sebuah judul,"9 Summers 10 Autumns",sebuah judul novel yang juga judul film. Review dari "orang-orang internet" bikin gue tertarik sama judul ini. Dan hari ini gue memutuskan buat beli novelnya sekaligus nonton filmnya. 

Di postingan kali ini gue akan mencoba memberikan review gue tentang film ini.
So,this is my review,Check it out!!

"Film yang sukses menyentuh dan menghangatkan hati"
9 Summers 10 Autumns bercerita tentang Bayek/Iwan Setyawan (diperankan oleh Ihsan Tarore),anak dari seorang sopir angkot di Batu,Malang. Sebagai anak laki-laki satu-satunya dari lima bersaudara,Bayek harus menerima didikan yang 'keras' dari ayahnya. Bayek terlahir sebagai anak kecil yang penakut,bahkan di hari pertamanya masuk SD,ibunya harus menunggu di depan kelas.Walaupun penakut,Bayek tumbuh menjadi seorang anak yang pintar,terlebih dalam bidang matematika. 
Tibalah saat Bayek lulus SMA dan diterima untuk kuliah di IPB. Awalnya,bapak Bayek tidak mengizinkan anaknya untuk pergi merantau dari rumah. Tapi apa yang terjadi pada Bayek? Bagaimana jalan hidup Bayek sehingga pada akhirnya dia menjadi seorang direktur di New York?
Saksikan di bioskop terdekat di kota anda!

Cerita yang  sangat menyentuh hati (wuiihh bahasanyaa..). Dari awal film gue langsung dibawa masuk ke dalam dunia yang Bayek miliki. Kemiskinan keluarga Bayek,bagaimana Bayek dan keluarganya hidup,buat gue terasa real. Itu semua adalah apa yang gue lihat di desa,di kampung halaman gue. "Feel Ke'desa'annya" dapet banget! Walaupun gue bukan orang jawa timur,tapi apa yang digambarkan di film itu mengingatkan gue akan Wadaslintang dan segala dinamika didalamnya. 
Bayek yang notabene adalah anak laki-laki satu-satunya dikeluarganya juga seakan-akan menyindir gue yang juga anak laki-laki satu-satunya di keluarga gue (yah,beda tipis laah..). Yang berbeda adalah bagaimana bapak Bayek mendidik Bayek dan Bapake mendidik gue. Bapake mendidik gue dengan cara yang super halus kalo dibandingin sama bagaimana Bapak Bayek mendidik Bayek.
Apa yang Bayek alami saat kecil itu bener-bener JLEB banget di hati gue. Dulu,pas pertama masuk SD,gue juga takut,Mamake juga harus nungguin gue di pintu kelas gue. Dan mirip sama Bapaknya Bayek,dulu Bapake juga pernah bilang ke gue,"Cowok kok mainnya di dapur,sana maen sama temen-temenmu.. " (ya walopun kata-katanya nggak sama plek,tapi ya mirip-mirip gitu lah..). Dulu,gue juga dapet rangking 1,dan Bapake cuek,sama kayak Bapaknya Bayek.

Oke,nostalgia tentang masa kecil gue cukup sampai disini..

Cerita di film ini mengalir dengan lancar dan nggak bikin ngantuk walopun film ini masuk dalam kategori film motivasi (kayak Laskar Pelangi,Negeri 5 Menara,ataupun semacamnya). Dengan metode flashback ditambah narasi dari tokoh utamanya,film ini berhasil menyampaikan apa yang memang ingin disampaikan oleh film ini (?). Ada beberapa bagian yang agak filosofis,dan menurut gue itu dapet banget. Nggak berkesan menggurui dan nggak bikin gue mikir berlarut-larut. 
Film ini nggak cuma bercerita tentang bagaimana seorang dari keluarga miskin trus tiba-tiba sukses. Hubungan antara tokoh utama dengan keluarganya buat gue jauh lebih 'greget'. Ada kehangatan tersendiri yang masuk ke hati gue. Dan walopun unsur hubungan Bayek-Keluarganya tampil lebih kuat,bukan berarti filmnya gagal memotivasi,banyak motivasi dan inspirasi yang bisa gue dapet dari film ini (apalagi buat gue yang merasa memiliki beberapa kemiripan dengan Bayek).
Banyak sekali adegan-adegan yang dengan sukses menyentuh hati gue dan bahkan beberapa diantaranya bikin gue nangis (ini mah guenya aja yang cengeng). Pas Bayek nggak mau ditinggal ibunya di hari pertamanya masuk SD. Pas bapaknya Bayek beli sepeda buat Bayek. Pas bapaknya Bayek marah-marah sama istrinya gara-gara mengizinkan Bayek buat kuliah di Bogor.  Pas Bayek janji kalo dia bakalan membahagiakan ibunya. Saat-saat Bayek menghubungi ibunya dari perantauan. Dan banyak lagi adegan menyentuh lainnya. 

 
Bayek kecil dan keluarganya
Jajaran pemain yang kuat menambah nilai plus dari film ini. Semuanya bermain dengan pas,nggak berlebihan. Ihsan Tarore,Pemeran Bayek,yang awalnya gue pesimis sama akting dia di film ini,ternyata aktingnya bagus. Jadi anak SMA yang dekil,trus jadi mahasiswa,trus jadi seorang pekerja di New York,semuanya diperankan dengan baik. Dewi Irawan secara mengagumkan sukses jadi sosok seorang Ibu,yang bener-bener bikin nggak tega pas dia nangis. Ada lagi Alex Komang,yang memerankan Bapak Bayek,tegas dapi tetep bisa menyentuh hati. Sayang,porsi Agni Pratistha  sebagai kakak Bayek di film ini menurut gue agak kurang. 

Efek samping film ini mengingatkan gue sama efek samping dari "Life Of Pi". Bener-bener masuk ke hati. Tapi karena kehidupan Bayek jauh lebih real di mata gue,buat gue "9 Summers 10 Autumns" lebih masuk ke hati gue. 

Ada beberapa quotes yang bener-bener nyantol di otak gue :
"Dadi wong lanang iku kudu kendel,dunyo iki mek kanggo wong sing kendel." - Bapak Bayek
"Bapak nggak bisa milih anak yang pantas buat bapak! dan aku juga nggak bisa milih bapak yang pantas buat aku!" - Bayek
"Masa lalu itu, bagaimanapun getirnya, selalu akan ada, untuk dimengerti." - Bayek
"Kita tidak bisa memilih masa kecil kita,tapi masa depan itu,kita yang menentukannya." - Iwan Setyawan/Bayek

Overall,film ini bagus banget. Dengan cerita yang menyentuh dan menghangatkan hati. Berhasil memberi inspirasi dan motivasi buat gue. Film ini sukses menjadi kandidat terkuat film indonesia terbaik di tahun 2013 sampai saat ini (versi gue,hhaha ).

9 Summers 10 Autumns. 8,5 out of 10! :)


Sabtu, 27 April 2013

Gue VS Mbak-Mbak Suci

Hari ini gue dan temen gue mencoba meluangkan waktu dan isi dompet buat makan di salah satu tempat makan pizza paling terkenal di dunia. Tau kan?? Satu kebanggan buat kami berdua yang biasanya makan nasi telor buat makan di tempat semahal itu. 
Gue sendiri jarang banget kesana,paling pol satu semester 2 kali. Ya iyalah,sekali makan disana gue itung-itung bisa buat 10 kali makan nasi sayur. --"
Gara-gara jarang kesana kali ya,gue jadi nggak terbiasa dengan pelayanannya. Tau sendiri kan,kalo kesana kita bakalan "dilayani" oleh mbak-mbak cantik bermake up tebal yang berperilaku sangat baik banget sekali. Sebelum sampe disana gue udah berkomitmen dan bilang ke temen gue.. "Pokoknya elu yang 'melayani' mbak-mbaknya.. gue belum siap menghadapi mbak-mbak sebaik itu.. ".

Pas sampe sana,dengan senyum manis mbak-mbaknya langsung memberondong kita dengan pertanyaan (dan tidak lupa dengan senyum manisnya) :
"Mau makan disini atau dibungkus? Mau duduk didalam atau diluar?"
Kami pun memutuskan buat makan di dalem aja. 
"Mari silakan.. Pilih tempat duduk yang mana?"
Setelah memilih tempat duduk. Kami langsung duduk dengan manis. Dan mbak mbaknya langsung nanya lagi..
"Bagaimana? Duduknya sudah nyaman?"
Gue yang tidak terbiasa diperlakukan semulia itu selalu merasa aneh. Ini mbaknya kepo banget sih,segala mempertanyakan kenyamanan duduk gue,gimana kalo gue jawab "nggak bakalan nyaman mbak,pantat saya lagi bisulan.." apakah mbaknya akan menjawab "bisa saya bantu memecahkan bisulnya?" --a

Setelah yakin gue dan temen gue duduk dengan nyaman.. mbaknya langsung menawarkan dan menjelaskan menu yang tersedia. Mbaknya menjelaskan seakan-akan setelah makanannya abis bakalan diadakan ujian kompetensi dasar tentang menu-menu yang tersedia disana. Gue dan temen gue dari awal udah memutuskan buat beli delight berdua yang paling murah,mbaknya masih aja ngeyel nawarin ini itu.. apa ya perlu gue jelasin.. "Mbak,kita anak kosan,kesini nyari yang paling murah.. trus kalo kita beli yang mahal-mahal trus kita nggak bisa mbayar,mbak bakalan bilang 'bisa saya bantu membayar?' gitu?".

Trus,setelah kami milih menu,mbaknya langsung bilang
"Saya ulangi lagi.. *nyebutin menu yang gue pesen*. Benar ya? Silakan tunggu 15 menit. Setelah ini saya akan pergi,jika butuh bantuan silakan panggil saya,nama saya ..... (sebut saja Minah)."
gue nggak kebayang kalo tiba-tiba gue kepengen apa gitu,misalnya tissue,trus gue bakalan teriak "MINAAAAHHHHHH... AMBILIN TISUUUUEEE!".

Beberapa detik kemudian,datang seorang mbak-mbak lain membawa saos. dan menaruhnya diatas meja gue..
"Ini sausnya.. sudah bisa dinikmati.."
gue pun berteriak didalam hati.. "INI MAKANANNYA AJA BELOM DATENG! SAOSNYA MAU DINIKMATI SAMA APAAAA???".

Beberapa saat setelah saosnya dateng,dateng pula roti yang gue lupa namanya,breadstick ato apa gitu.. (keliatan nih noraknya!). Dan mbak minah tadi sambil naroh breadsticknya di meja gue dia bilang..
"Hati-hati.. breadsticknya masih panas.. "
sungguh mulia sekali hati mbak minah. Dia mengingatkan gue kalo breadsticknya masih panas. Seakan-akan kalo breadstick itu langsung gue makan,mulut gue bakalan kebakar. 

Trus,temen gue kan mau makan breadsticknya pake saos,ternyata saosnya susah keluarnya. Secara tiba-tiba,tanpa gue sadari,mbak minah sudah muncul disamping meja gue dan dengan sangat mulia dia bertanya...
"Bisa saya bantu menuangkan sausnya?"
Mbak minah pun membantu temen gue yang sedang kesusahan mengeluarkan saos. Kemuliaan hati mbak Minah pun nggak berakhir disitu.. dia bertanya lagi..
"Sekalian saus tomatnya?"
Bener-bener deh ini mbak-mbak baik banget.

Nggak lama kemudian,pizza pesenan kami pun datang.. dan mbak Minah bertanya lagi..
"Mau dimakan sekarang?"
Dalam hati gue,"enggak mbak,besok aja!!! ya sekarang lahh.. ". Sambil naroh diatas meja gue,mbak minah dengan mulia mengingatkan..
"Hati-hati.. pan'nya panas SEKALI.."
Gue pun langsung takut,jangan-jangan kalo gue nyentuh pan'nya,sekujur tubuh gue bakalan langsung gosong.

Gue dan temen gue pun menikmati dua pan pizza yang udah tersedia. Baru beberapa gigitan. Mbak minah (secara tiba-tiba) dateng lagi. 
"Menunya sudah tersedia semua kan? Bagaimana? enak kan?" *sambil mengacungkan jempol*
Gue harus jawab gimana???  Apa ya gue harus bilang "iya mbak,enak sekali" sambil ikutan mengacungkan jempol juga?

Setelah gue selesai makan,datang seorang bapak-bapak,bukan mbak minah lagi.. dan bertanya..
"Bagaimana menunya?Enak kan?" *sambil mengacungkan jempol* *temen gue ngangguk* "Boleh saya ambil pannya?"
dalam hati "trus kalo gue bilang nggak boleh gimana?"

Setelah membayar,gue dan temen gue langsung cepet-cepet pergi dari tempat mengerikan itu. 

Gue curiga,kebaikan mbak minah sebenarnya cuma akting. Seperti apa yang gue pelajari dari sinetron,biasanya mbak-mbak-cantik yang kelewat baik itu mau ngerebut harta warisan punyanya tokoh utama,kalo nggak ya ngrebut suaminya tokoh utama. Lah gue kan nggak punya harta warisan,apalagi suami. 

Gue pun sampai pada kesimpulan kalo mbak minah dan teman-temannya itu benar-benar berhati mulia. Mereka itu orang orang suci yang datang dari langit,diturunkan langsung dari kahyangan untuk menjadi pelayan warung pizza. 

*TAMAT*

Kamis, 25 April 2013

Review Film Iron Man 3 : Iron Man or Iron Men??

Hari ini tanggal berapa?
Tanggal 25 April 2013!!
Trus kenapa??
Hari ini premiere film Iron Man 3 di Indonesia!! *jingkrak2*
Dan secara beruntung gue dapet tiket buat nonton hari ini juga 
(thanks buat teman seper-bioskop-an gue! :D ).  
Sore ini gue nonton berlima sama temen-temen sekelas gue (moment yang jarang banget terjadi,biasanya sendirian,hhaha ). 

So,let's check my review about this movie!


Iron Man 3 bercerita tentang Tony Stark,om-om-keren-jenius-kaya-tapi-agak-sedikit-kampret,dengan ambisinya untuk melindungi Dunia. Dia masih dibayang-bayangi oleh kejadian "black-hole in New York" (yang udah nonton The Avengers pasti tau!) dan gue nggak tau kenapa kejadian itu sukses bikin dia galau. Nah,pas lagi galau-galaunya,munculah sosok Mandarin,teroris yang bikin kerusuhan disana sini,bom disana sini. Tony Stark pun nggak mau diem aja,dan secara sok-sokan dia nantang mandarin buat berhadapan langsung sama dia,nggak tanggung-tanggung,dia ngasih alamat rumah pribadinya (yang kayaknya rahasia). Eh,beberapa saat kemudian,anak buahnya Mandarin dateng beneran! dan mereka sukses meluluh-lantahkan rumah pribadinya Tony Stark. Beruntung Tony Stark masih bisa lolos,berbekal sebuah armor,dia pun berencana buat balas dendam sama Mandarin!
Gimana nasib Iron Man? Tonton di Bioskop kesayangan di kota anda!

Ceritanya sederhana sih,kayak film-film superhero lainnya : ada superhero trus ada villain'nya trus berantem. Tapi Iron Man 3 nggak cuma kayak gitu trus "ya-udaaahhh". There are so many twist in this movie. Gue kasih sedikit spolier,awalnya gue kira armornya sisa satu doang,yang lain kan udah diancurin sama anak buahnya Mandarin,eh,ternyata masih ada,banyak pula,karena banyak itulah gue mengusulkan kalo film ini diganti judul aja jadi Iron MEN! (oke,abaikan ini). 
Twist demi twist bikin gue sedikit ternganga selama nonton film ini,dan semua twist itu diakhiri dengan sebuah ending yang menurut gue cukup berani dan GREGET!

Adegan actionnya.... CETAR MEMBAHANA BADAI!! *kemudian kesurupan syahrini*. Suer,keren banget! Sukses membuat gue terpesona. Adegan puncaknya pas Iron Man dan armor-armornya,atau bisa kita sebut Iron MEN vs ******* dan anak buahnya (kenapa di sensor? ntar spoiler,hhaha). Itu adegannya WOWWWW! pas Iron MEN'nya dateng.. WOOWWW! (oke,gue lebay!).   

IRON MEEEEEENNNNN!!

Kebetulan tadi gue nonton yang versi 3D. Efeknya nggak terlalu WOW banget sih. Depth'nya kerasa,Pop Out'nya juga nggak berlebihan,cukup nyaman lah. Tapi menurut gue,nonton versi 2D'nya juga kayaknya nggak bakalan beda jauh banget.

Sekarang menuju ke tokoh-tokohnya.Ada tiga tokoh utama (menurut gue) : Ada Tony Stark (Robert Downey Jr) yang tetep jadi seorang om-om-keren-jenius-kaya-tapi-agak-sedikit-kampret. Trus ada Pepper Potts (Gwyneth Paltrow),pacarnya Tony Stark,yang di film ini sukses menjadi The Woman of The Film (?). Pepper Potts sukses mencuri perhatian gue (dan mungkin seluruh penonton) di bagian akhir film ini. Trus ada Aldrich Killian (Guy Pearce),yang nggak tau kenapa selalu mengingatkan gue sama Thor,setiap liat dia gue berfikir bahwa dia adalah Thor yang menjelma menjadi manusia yang ada di jalan yang salah.

Lanjut ke minus dari film ini,salah satu yang gue nggak suka dari Iron Man 3 adalah ending villain'nya,Kurang Greget aja. itu aja sih..

Overall,ini film yang keren. Ceritanya sederhana tapi nggak jelek. Adegan action bagus.  Twist-twistnya bagus. Gue nggak pernah baca komiknya,jadi gue nggak peduli sama penokohan di film ini (yang katanya ada yang nggak sesuai sama komiknya). Finally,menurut gue,film ini totally entertaining. Recommended!

I give 8,6 of 10. :D

================
oiya,jangan lupa,kalo nonton film ini,selesein sampe film bener-bener selesei. Seperti film-film marvel lainnya,bakalan ada post-credits scene. :D
trus,kata temen gue,seharusnya IRONS Man,bukan Iron MEN,soalnya yang banyak itu kalengnya,bukan orangnya. Tapi karena kata-kata "Iron MEN" udah mucul di otak gue sejak nonton trailernya,biarin deh.. :P

Selasa, 16 April 2013

Review Film "Sinister" : Horor Standar tapi Nggak Murahan

Oke,kali ini gue kembali dengan sebuah review film horor berjudul "Sinister". Sebenernya ini film lama,udah dirilis di USA bulan Oktober tahun kemaren. Tapi,baru hari ini film ini tayang di XXI Solo. Hal ini menunjukkan betapa kampretnya distribusi film di Indonesia. Film ini bernasib sama kayak Cloud Atlas,udah keluar BR'rip-nya,eh,baru kemaren-kemaren ini nongol di XXI.
Awalnya gue nggak tertarik sama film ini,tapi pas tau film ini tayang di XXI,gue iseng cari review-reviewnya,eh,katanya bagus (walopun di IMDB cuma dapet 6,7 sih --").
Karena kondisi keuangan gue yang lagi memburuk,Gue  memutuskan buat nonton film ini di laptop aja,Sendirian pula! #MahasiswaNggakMauRugi.
Gimana serunya film ini? so,Check it Out!


Sinister bercerita tentang sebuah keluarga yang beranggotakan Ellison,Tracy,dan kedua anaknya,Trevor dan Ashley. Ellison adalah seorang ayah yang bekerja sebagai penulis novel kriminal. Nah,si Ellison ini punya proyek baru,dia mau nulis tentang kasus pembunuhan sebuah keluarga yang mati digantung. Demi proyek tersebut,Elison nekad membawa keluarganya ke rumah dimana korban pembunuhan tersebut dulunya tinggal. 
Di rumah tersebut,Ellison menemukan video-video pembunuhan lain. Ada yang dibakar di dalam mobil,ada yang lehernya dipotong pake pisau,ada yang digiles pake pemotong rumput,dan lain-lain. Korban dari pembunuhan tersebut adalah keluarga-keluarga yang anehnya,salah satu anak dari keluarga-keluarga tersebut hilang entah kemana.
Keanehan-keanehan pun mulai terjadi di rumah baru keluarga Ellison,mulai dari proyektor film yang menyala sendiri,Trevor yang mengalami 'Night Terror',sampe Ashley menggambar sosok Stephanie,anak kecil yang sebelumnya menghuni rumah tersebut tapi sampai saat itu belum diketahui keberadaannya.
Ellison kemudian mengetahui bahwa semua itu adalah ulah dari Bughuul,sesosok mahluk jadi-jadian (?) yang suka memakan jiwa anak kecil. Ellison yang tahu keluarganya ada dalam bahaya kemudian membawa keluarganya pergi dari rumah tersebut. Berhasilkah Ellison lolos dari ancaman Bughuul? Bagaimana nasib anak-anaknya? Saksikan di Bioskop kesayangan di kota anda! :D

Ceritanya standar sih,semacam kayak Insidious gitu lah. Standar,tapi nggak murahan. Walopun setengah pertama film sukses bikin gue ngantuk,tapi setengah akhir film ini berhasil bikin gue terkaget-kaget. Di setengah awal,setannya nggak muncul sama sekali,gue kan nonton film horor buat nonton setannya,lah,ini malah nggak muncul-muncul. ya ngantuk lah gue. Tapi di setengah akhir,setannya mulai bermunculan. Ceritanya pun mulai asyik dan diakhiri dengan ending yang menurut gue... Greget.

Akting pemainnya juga nggak jelek-jelek amat. Ellison sejenak mengingatkan gue sama Bapak-Bapak galau di Ladda Land,sama-sama ngeyelnya. Bedanya,di akhir fillm,gue seneng sama nasibnya bapak-bapak ladda land,di film ini gue malah kasian sama Ellison. 

Nggak afdhol kalo gue nggak membahas setannya. Oke,setan-setan di film ini nggak ada serem-seremnya sama sekali. Mereka cuma anak-anak kecil yang dibedakin,paling dikasih permen juga diem. Trus,Bughuul'nya juga aneh,dandanannya kayak Joker'nya Batman,ato jangan-jangan dia emang arwah penasaran dari seorang Joker?

Yang ngeri disini adalah atmosfer yang dibangun dari awal film sama sutradaranya. Rumah yang selalu gelap (gue bingung,kenapa setiap film horor rumahnya gelap? kalo terang ntar dikira lagi shooting video klipnya JKT48 kali ya?),Video-video pembunuhan yang creepy (tapi nggak sadis loh,beneran!),dan semacamnya.

Adegan paling seru dan serem adalah saat setan anak-anaknya mulai muncul satu per satu secara berturut-turut. Sumpah,itu ngeri pake banget! ngerinya bukan gara-gara setan anak-anaknya serem,tapi karena mereka keluar seenak jidat. Trus pake acara di zoom-in tiba-tiba pula! Shock Therapy deh pokoknya!

Overal,film ini lumayan lah. Worthed kok! (buat didownload dan ditonton di laptop :p).
Buat atmosfer ngeri,cerita yang standar tapi nggak murahan,dan ending yang greget ...
I give 7 of 10. :)

Selasa, 02 April 2013

Gue dan Saku Baju Kotor

*muncul dengan kostum power ranger biru*
Izinkan gue mengisi postingan kali ini dengan bercerita .. 

Hari ini hari selasa. Duit mingguan gue itu biasanya mengalami titik kritis di hari selasa. Kenapa? Soalnya,duit mingguan dikirim setiap hari rabu. Jadi,jatah seminggu itu emang dibikin cukup sampe hari selasa. Begitu pun hari ini,duit di dompet gue tinggal 3 ribu rupiah. Harusnya sih masih sisa 70ribuan,tapi berhubung masih ada cadangan 50rebu di tabungan gue,gue abisin tuh duit buat beli buku di gramedia.

Tapi sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi...

gue hamil!

oke,bukan itu.. (bener-bener overdosis sinetron kayaknya).
jadi,ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi....

duit gue yang 50 ribu nggak bisa diambil!!!!
*backsound-haji-sulam-pas-dikasih-tau-rumana-kecelakaan*

jadilah gue cuma megang duit 3ribu rupiah,padahal belum makan siang dan makan malem. Beruntung gue udah sarapan,jadi siangnya nggak laper-laper amat.  Sengaja gue males-malesan dikosan biar nggak laper.. sengaja juga nggak beli makan (ya iyalah,duit cuma 3ribu.. mau makan juga belum laper.. )

Tapi pas malemnya itu... penderitaan dimulai...
Adapun masalah-masalah yang gue hadapi :
1. Gue laper
2. Duit gue didompet tinggal 3ribu
3. Pas jam itu tempat makan yang masih buka cuma burjo sama angkringan
4. Duit  segitu nggak cukup buat makan di burjo (kecuali gue makan esteh 3 gelas,itupun namanya minum)
5. Duit segitu cuma cukup buat beli dua bungkus nasi kucing sedangkan gue nggak suka banget sama yang namanya nasi kucing
6. Gue jomblo (oke,yang ini nggak relevan)

Gue obrak-abrik seisi jagad-kamar-kosan gue,dan gue cuma nemu 500 perak doang. Heran gue,biasanya kalo lagi nggak dibutuhin duit itu tercecer dimana-mana.. nah ini lagi butuh banget,mendadak ilang semua,maunya apa coba?
Setelah nyari kesana kemari. Akhirnya gue cuma bisa pasrah dan sampe pada kesimpulan..

"ya udah deh,makan nasi kucing aja... " (backsound sedih)

Sebelum gue berangkat ke angkringan,gue sempetin  buat ngumpulin baju kotor buat di laundry. Disaku baju pertama yang gue masukkin ke kresek laundry,gue nemuin apa coba? Duit 2rebu rupiah!!! 
 YEEESSS!! duit gue jadi 5ribu!! jadi 5ribu!! *jingkrak-jingkrak*
gue pun menemukan secercah harapan,gue periksa semua saku baju kotor gue. 

Satu per satu..

"Kok nggak ada lagi ya?",gue mikir gitu..

Hingga akhirnya sampailah pada satu baju warna item..

gue raba,di sakunya ada kertas..

gue ambil..

dan ternyata...




duit 10ribu.

*tamat*

=======================================================

Inti dari cerita diatas adalah.. apapun yang kalian kerjain,kalo kalian stuck di suatu hambatan,masalah,ato apapun itu,JANGAN MENYERAH!! 

Sebenernya gue tadi udah nyerah. Terbukti,gue udah pasrah trus memutuskan buat makan nasi kucing aja. Tapi Tuhan ngasih jalan lain,ternyata masih ada duit 10ribu di saku baju kotor gue.

Tuhan itu ngasih jalan dalam bentuk dan cara yang nggak kita sangka. Untuk itulah,jangan nyerah,kalopun kalian udah bener-bener putus asa dan nggak ngerti mau ngapain lagi. Yakinlah,Tuhan ada bersama kita. :)

7 Hal Yang Gue Pelajari di Umur 23 Tahun

Happy birthday to me!! Ehe Ehe. Ndak terasa tiba tiba udah 23 tahun aja, perasaan baru tahun kemaren ngerayain ulang tahun yang ke 22. Ehe ...