Kamis, 29 Mei 2014

Random Post #5 : Curhatan Galau Mahasiswa Alay

1. “Cause all of me...
Loves all of you...
Love your curves and all your edges...
All your perfect imperfections...”

Play. End Repeat. Play End. Repeat. Play End. Repeat.
Gue lagi suka banget sama All of Me’nya John Legend. Lagu jaman kapan emang,tapi entah kenapa akhir-akhir ini suka banget ngeplay lagu itu. Romantis banget nggak sih ini lagu? “All your perfect imperfections”? But,kesukaan gue sama lagu ini nggak bisa dihubung-hubungkan dengan apapun. Tolong,jangan buat isu baru tentang gue. Mentang-mentang gue lagi suka lagu cinta-cintaan,trus dikiranya gue lagi kasmaran? Ohh.. tidak bisaa...
Klarifikasi aja : I’m on my own now dan sedang nggak ada feeling buat siapapun. Jadi yang mau daftar,sini-sini sama Aa’... (akhirnya promosi juga).

2. Gue lagi mengalami krisis kepercayaan. Enggak,gue nggak lagi galau tentang agama gue sendiri. Oke,tolong komentar “Percaya itu sama Tuhan”-nya ditunda dulu,gue lagi mau bahas hal yang lain. Jadi gini,pernah nggak sih kalian percaya sama orang sampai akhirnya muncul pikiran “ohh.. aku percaya sama dia,aku yakin dia bakalan gini-gini dan bla bla bla..”,tapi pada akhirnya orang yang kalian percaya nggak ‘gini-gini dan bla bla bla’. Yes,I’m feeling it now. Gue sebenernya bukan orang yang gampang percaya sama orang,sama Bapake pun kadang-kadang gue masih curiga kalo pada akhirnya nanti setelah lulus kuliah gue akan dijual kiloan di pasar deket rumah gue (guyon pak,duit mingguan isih dikirim kan ya?). Susah percaya sama orang lain itu semacam bawaan lahir. To be honest,waktu kecil gue nggak pernah punya orang buat dipercaya selain mamake dan bapake. Mungkin gara-gara gue tumbuh tanpa sosok yang ‘dependable’,gue jadi nggak sreg kalo mau percaya sama orang. Pada akhirnya semua unek-unek gue,semua perasaan gue,semua rahasia gue,gue simpan sendiri. Menumpuk. Nggak tau harus dikemanain. Tapi itu dulu,sejak kuliah gue ngerasa kalo gue jadi rada ‘terbuka’ (bukan maksudnya gue ke kampus pake bikini loh ya..). Gue jadi lebih sering mengutarakan uneg-uneg gue. Gue jadi lebih jujur mengatakan apa yang ingin gue katakan. Gue jadi berani membagi sebagian kecil rahasia gue ke beberapa temen gue. Everything’s changed. Pun gue. Tapi akhir-akhir ini gue merasa ada sedikit kepercayaan gue yang terbuang sia-sia. Entahlah. Mungkin cuma perasaan gue aja.

3. Beberapa hari kemaren,ada temen gue yang sakit. Lagi jamannya sakit-sakitan nih. Semua orang jadi penyakitan. Jaga kesehatan ya kamu. Iya,kamu. Eh,jadi gini... pas temen gue sakit,gue dan beberapa temen-temen gue yang lain dateng ke rumah dia dengan alasan ‘menjenguk’ (Padahal ya akhirnya cuma pindah tempat nongkrong doang sih...). Sakitnya temen gue nggak separah yang gue bayangkan. Tapi satu hal,kerelaan gue dan temen-temen gue dateng buat jenguk dia itu menimbulkan sedikit.... iri. Beberapa hari sebelumnya gue juga sakit dan gue harus menghadapi sakit itu sendirian sampai kemudian pada akhirnya gue sembuh sendiri. Nggak ada yang ngingetin makan tepat waktu. Nggak ada yang ngingetin minum obat. That’s why I always hate for being alone,and unfortunately,I’m always alone. Gue udah 19 tahun hidup dan setiap gue sakit,gue belum pernah dijenguk temen-temen gue sendiri. Gue nggak pernah dibawain bungkusan buah. Sedih ya. Kalo kata buku PKn jaman SD,”Jika ada teman yang sakit maka harus .... “,jawaban yang bener itu ‘Dijenguk’,jawaban dalam kasus gue : ‘Di....biarin ntar juga sembuh sendiri’. Pelajaran dari semua ini adalah : NGGAK USAH SAKIT,DARIPADA AKHIRNYA NGGAK ADA YANG NGURUS TRUS BETE SENDIRI. Sakit di badannya sih nggak seberapa,ngenes dihatinya itu loh yang nggak kira-kira. Alah. Lebay lo.

4. Akhir-akhir ini hidup gue kok sepi banget ya? Yang biasanya gue makan malem keluar sama temen gue,sekarang setiap balik sore gue sempetin bungkus makan biar malemnya nggak usah keluar lagi. Mengutip dan menggubah-seenak-jidat teori fisika quantum yang diucapkan Hank McCoy di X Men Days of Future Past : Kesepian gue itu kayak ujung dari sebuah sungai,hubungan gue sama temen-temen gue itu ibarat ngelempar batu ke sungai tersebut,walaupun muncul riak,pada akhirnya aliran air di sungai itu akan berakhir pada ujung yang sama. Dengan kata lain : ujung-ujungnya kesepian. Gue yang salah sih sebenernya,jadi orang kok nyebelin,jadi orang kok nggak enak diajak temenan. Ya pada males lah kalo lagi sama gue. Hhahahaha *tertawa perih*. Enggak,enggak.. masih banyak kok temen-temen lucu dan menggemaskan yang peduli sama gue. Gue emang seharusnya selalu berterimakasih buat mereka yang seenggaknya udah mau jadi temen gue. Se-nyebelin apapun gue,se-menjijikan apapun gue,masih ada aja orang-orang yang berdiri di samping gue. Menuntun gue. Bentar,ini gue kok jadi lebay alay maksimal gini sih? Entahlah. Lagi sensitif.

Kamis, 22 Mei 2014

Review film X Men Days of Future Past

Tau film ‘X Men’? Bukan,‘X Men’ bukan film tentang barisan para mantan,bukan pula tentang orang-orang yang dulunya seorang pria kemudian mengubah diri menjadi mahluk lain. Film X Men,yang pertama kali muncul pada tahun 2000,merupakan film yang menceritakan tentang mutan-mutan yang memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Sudah ada 6 film yang berhubungan dengan X Men,termasuk 2 diantaranya berupa spin off dari cerita utamanya. Tahun 2014,X Men kembali muncul ke layar lebar lewat racikan Bryan Singer : "X Men Days of Future Past". 


Di tahun 2023,populasi mutan di bumi sudah mendekati punah karena adanya robot-robot pemburu mutan dengan kekuatan luar biasa yang disebut Sentinel. Sentinel merupakan program pemerintah yang di picu oleh pembunuhan Dr. Bolivar Trask oleh seorang mutan bernama Mystique. Wolverine pun dikirim ke masa lalu untuk mencegah pembunuhan tersebut terjadi sehingga diharapkan bisa mengubah masa depan yang ada saat ini. Bisakah Wolverine mencegah usaha Mystique untuk membunuh Dr. Trask? Silakan saksikan di bioskop terdekat di kota anda!

Sejujurnya gue sangat kecewa dengan ke-amburadul-an ‘X Men 3’ ato ‘X Men : The Last Stand’,namun itu semua sedikit terobati lewat film ‘X Men The First Class’. Jika ‘X Men The First Class’ hanya ‘sedikit’ mengobati kekecewaan gue. Ketahuilah,’X Men Days of Future Past’ membuat gue melupakan semua kekecewan gue tentang film-film X Men yang terdahulu.

X Men Days of Future Past tampil dengan cerita yang kuat. Kemampuan Bryan Singer untuk menyatukan unsur masa lalu dan masa kini patut diacungi jempol. Semua berjalan dengan smooth walau agak sedikit rumit. Gue pribadi sangat menikmati alur cerita film ini tepat sejak awal film ini dimulai.

Adegan-adegan action juga membuat film ini sangat enjoyable. Tidak banyak memang,tapi memiliki kesan mendalam. Adegan slow-motion yang dilakukan oleh Quicksilver dibuat sedemikian memorable. Pun adegan Magneto menerbangkan stadion yang gue rasa cukup epic. Tak perlu terlalu banyak adu jotos antar mutan untuk membuat penonton terhibur,film ini sukses menerapkan hal tersebut.

Jajaran pemain yang solid membuat film ini semakin ‘indah’. James McAvoy,Michael Fassbender,Jennifer Lawrence,Hugh Jackman,Patrick Stewart serta pemain-pemain lain yang sudah tampil di film-film sebelumnya tampil kembali di film ini dengan akting yang meyakinkan. Quicksilver yang diperankan oleh Evan Peters mungkin menjadi salah satu tokoh paling like-able di film ini. Selain itu ada pula Blink yang tampil secara cantik dan menawan dengan kekuatan teleportasinya.

Film ini mungkin akan menjadi film yang biasa saja bagi kalian yang tidak akrab dengan X Men. Namun bagi penggemar X Men,film ini merupakan sebuah ‘obat’ untuk kekecewaan-kekecewaan yang muncul saat menonton film-film terdahulunya.

X Men Days of Future Past merupakan sebuah film action paket komplit. Tak hanya menawarkan adegan-adegan action yang memorable,film ini juga menyajikan sebuah alur cerita yang asyik untuk diikuti. Gue rasa film ini merupakan film terbaik dari rangkaian film X Men. Bahkan gue pribadi menobatkan film ini sebagai film superhero terbaik di antara film-film superhero lainnya yang sudah muncul di tahun ini (yes,I like X Men DOFP better than Captain America 2. I’m sorry,capt... ). 


 X Men Days of Future Past. 9,0 of 10.

Selasa, 20 Mei 2014

Random Post #4 : Sakit dan Kelakuan Orang Pacaran Masa Kini

1. Gue sakit. Iya,ternyata gue bisa sakit juga. Semuanya berawal saat gue bangun pagi dan muncul rasa-rasa nggak enak di perut gue. Mules (pake banget). Udah ‘dikeluarin’ (if you know what I mean),tapi tetep mules juga. Jangan-jangan gue hamil? Tapi gue sms temen gue,katanya kalo hamil nggak mules. Lagian gue mau hamil sama siapa? sama bantal? Trus kalo gue hamil,ngeluarinnya lewat mana? Lewat lubang hidung? Oke,gue nggak hamil dan nggak mau hamil. Entahlah sakit perut ini datang dari mana. Tapi yang jelas semua mules itu cukup menyiksa. Gue udah berniat bolos kuliah,udah tergeletak nggak jelas di kamar kosan. Tiba-tiba temen gue ngasih tau kalo hari ini ada ujian dadakan. Duh,om. Gue semester ini nggak pernah bolos,sekalinya berniat bolos,ujian dadakan. Gue pun akhirnya memaksakan diri buat mandi dan berlari-lari ganteng buat dateng ujian,fiuhh!

Setelah ngerjain ujian dan mengikuti mata kuliah selanjutnya,gue yang nggak tahan menahan mules akhirnya meminta tolong sama temen gue buat nganterin gue ke apotek buat beli... Vegeta. Gue punya kepercayaan sendiri sama serbuk ini,tiap gue mules biasanya minum Vegeta dan mules gue ilang. Pas di apotek,gue nimbang berat badan gue sendiri,fyi berat badan gue biasanya ada di sekitar angka 55-56 kg. Dengan optimis,gue melangkahkan kaki ke atas timbangan dan.................. 62 kg!! Gue sampe nggak percaya,gue ulang lagi nimbangnya,masih 62 kg. Oke,selain harus mikirin gimana caranya mules di perut gue ilang gue jadi harus mikirin gimana caranya lemak di badan gue ilang. Ppppffffttt

Dari 3 mata kuliah hari ini,gue akhirnya bolos satu mata kuliah di sore hari. Gue mencoba tidur dan Alhamdulillah setelah tidur beberapa jam,gue udah mulai baikan walaupun masih ada mules yang terasa samar-samar. Semacam perasaan gue buat mantan gebetan di jurusan sebelah.......,terasa samar-samar. *disiram aspal*

2. Malemnya gue keluar nyari makan sama temen kosan gue. Kami memilih warung makan yang nggak terlalu jauh dari kosan. Pas milih tempat duduk,temen kosan gue secara ajaib memilih duduk semeja sama sepasang sejoli dan itu awkward banget. Posisinya itu jadi kayak gini



Dua orang yang lagi pacaran ini udah dapet makan dan sembari makan,apa yang mereka lakukan? Cubit-cubitan!! Si masnya nyubit-nyubit ceweknya sambil senyum-senyum nggak jelas,si ceweknya juga ketawa-ketawa nggak jelas gitu. Nggak cukup cubit-cubitan,si Cowok juga mukul-mukul kecil si ceweknya,trus ceweknya bilang “ihh,apaan sihh..”,trus si cowoknya jawab “pukulan sayang...”. HIIIHHH!!! Sesungguhnya melihat itu semua tepat di depan mata rasanya semacam luar biasa geli. Gue jadi pengen nyubit masnya... pake gunting. Tapi sayangnya gue pas itu nggak bawa gunting. Btw,gue nggak bayangin kalo pasangan ini kelak sudah menikah,apakah mereka akan saling mematahkan tulang satu sama lain? ngeri banget nggak sih?

Orang pacaran akhir-akhir ini sungguh alay banget,bikin geli. Nggak tau ini cuma bentuk kedengkian gue sebagai seorang jomblo atau emang kenyataan gitu. Dari berbagai realita yang ada gue mengelompokan kelakuan-kelakuan orang pacaran masa kini dalam berbagai tingkatan atau level

Level 1 : Level OYUS (Ohh,Ya Udah Sih..)

  • Masang akun twitter pacar di bio twitter sendiri
  • Masang foto pacar buat jadi DP BBM/Ava twitter/Profile Picture FB
Level 2 : Level DMA (Duh,Mulai Alay)

  • Mengumbar kemesraan level ekstrim di setiap ada kesempatan di jejaring sosial,biar semua orang tau “ini loh pacar gue,gue sayang sama pacar gue... seluruh dunia harus tau.. ”
  • Ngucapin ‘Selamat tanggal (masukan tanggal jadian disini) ya pacarku..’ tiap bulan,
Level 3 : Level FAM (Fixed,Alay Maksimal!)

  • Manggil satu sama lain dengan panggilan Ayah-Bunda. Duh,nama panggilan buat orang tersayang,kok palsu?
  • Makan suap-suapan di depan umum
  • Make baju couple
  • Foto tangan lagi pegangan. Jadi di foto tersebut akan terlihat dua tangan yang saling menggenggam satu sama lain. WOW!!!!
  • Foto bareng nama pacar yang ditulis di pasir pantai trus dikasih love-love gitu
  • Cubit-cubitan sambil pukul-pulan manja sambil makan di depan umum

Gue yakin banget akan banyak orang tersindir saat membaca poin-poin yang gue paparkan di atas. Ya tujuan gue emang nyindir sih. Maap-maap ya yang kesindir. Pada dasarnya mengumbar kemesraan apabila dilakukan dengan baik dan benar,pasti bakalan keliatan romantis. Ada temen gue yang pacaran tapi elegan,nggak perlu diumbar,tapi masih baik-baik aja sampe sekarang dan itu romantis. Ahh.sudahlah,mungkin gue cuma iri dengan pasangan-pasangan yang melakukan tingkah dan kelakuan serba alay tersebut.  But for sure,gue nggak cuma sendiri. Bahkan temen gue yang udah pacaran pun kadang-kadang masih merasa geli ngeliat kelakuan-kelakuan pasangan-pasangan tersebut.

Sekian,terimakasih.

Kamis, 15 Mei 2014

Random Post #3 : Home Sweet Home and How to be a CoW (Citizen of Wadaslintang)

Back again with another random post..

1. I’m hooommmeeee!! Gue sekarang lagi di salah satu belahan bumi bernama Wadaslintang. Alhamdulillah pagi ini bisa balik dengan selamat. Big thanks buat yang udah nganterin ke stasiun subuh tadi (sebenernya mau gue minta anterin sampe ke Wadaslintang,tapi terhalang keadaan,hhihihi). Naek prameks pagi-pagi,gue menghabiskan 75% waktu gue buat menjelma jadi siluman kebo,tidur sepanjang jalan. FYI,kalo mau ke Wadaslintang dari Solo,gue harus naek Prameks Solo-Kutoarjo,trus dari stasiun Kutoarjo kalo nggak dijemput gue bakalan naek bis kecil jurusan  Kutoarjo-Kebumen dan turun di terminal Prembun,dari terminal Prembun gue naek bis jurusan Prembun-Wonosobo kemudian turun di perbatasan desa Erorejo sama Karanganyar (yaps,nama desa gue sama kayak nama kabupaten sebelah Solo). Baru deh sampe di rumah gue. Perjuangan abissss!! Tadi pagi hidung gue harus berhadapan dengan cobaan berat di bis Prembun-Wonosobo. Pertama,ada ayam di bis! Keren banget kan,di Wadaslintang ayam aja naek bis,di Solo gue seumur-umur nggak pernah liat ayam naek BST. Kedua,ada orang pake minyak wangi ekstrak bunga kenanga,di kepala gue bunga kenanga itu identik sama orang mati,jadi gue berasumsi kalo si bapak yang pake minyak wangi bunga kenanga itu ingin merasa lebih dekat dengan kematian. Ketiga,ada orang semena-mena bawa bungkusan bakso di kendaraan umum. Ketiga cobaan tersebut harus gue hadapi : Bau ayam + Wangi bunga kenanga + Aroma bakso. Semoga hidung gue nggak pesek gara-gara harus mengendus tiga varian bau tersebut secara bersamaan. Tapi cobaan berat yang menimpa hidung gue terbayar saat gue menginjakan kaki di rumah gue sendiri. Home Sweet Home.

2. Pas lagi jalan dari tempat turun dari bis ke rumah (cuma beberapa ratus meter sih),gue menyadari sesuatu. Ada aturan nggak tertulis kalo kita jadi penduduk Wadaslintang,selanjutnya akan disebut CoW (Citizen of Wadaslintang). Jadi kalo kita masuk wilayah Wadaslintang,kita harus menjadi ekstra ramah dan harus menguasai ilmu basa-basi tingkat tinggi. Misal nih ya,kalian lagi jalan sendirian trus ngeliat orang lagi melakukan suatu hal di pinggir jalan,maka kalian harus mengucapkan kalimat dengan format


“(Nama kegiatan) , (Panggilan yang cocok buat orang tersebut)?”

Misal gue tadi pagi liat mbah-mbah lagi nyapu. Sebagai Citizen of Wadaslintang yang mempunyai jiwa sosial tinggi,gue pun menyapa... 

“Nyapu,mbah?”
kemudian an mbah-mbah tersebut membalas basa-basi gue dengan 

“Iya,bali Ka?” (Iya,pulang Ka?)
Garing banget kaann? Sebenarnya semua pertanyaan basa-basi itu bisa dijawab dengan dua kata...

“MENURUT ELOOOOO??!”

Tapi nggak apa-apa lah,semua basa-basi itu juga bagian dari kearifan lokal. Di kota-kota modern,mana ada kayak ginian.


Okay,cukup sekian random post kali ini.
Selamat bertermu di random post-random post berikutnya.

Rabu, 14 Mei 2014

Review Film Godzilla

Buat kalian yang seumuran sama gue (FYI,gue lahir tahun ’95 :p),pasti nggak bakalan asing sama monster yang satu ini : Godzilla! Ada yang nggak tau Godzilla? Bukan,bukan browser yang dipake internetan,itu namanya Mozilla. Kalo ditanya apa yang gue ketahui tentang Godzilla,akan muncul secara samar-samar di kepala gue adegan-adegan sebuah film tentang monster raksaksa yang menghancurkan suatu kota,ya udah. Sebelumnya gue nggak pernah nonton film Godzilla secara mendetail,yang gue tahu Godzilla cuma ngancur-ngancurin gedung,gitu doang. Fakta bahwa tahun ini Godzilla muncul kembali di layar lebar membuat gue girang segirang-girangnya (kenapa gue jadi terdengar kayak tante-tante ya?). Gue pun sampe bela-belain nonton di hari pertama pemutarannya di Indonesia demi ngeliat monster yang sukses bikin masa kecil gue diselipi ketakutan kalo Godzilla itu beneran ada. So,gimana pendapat gue tentang film Godzilla ala holywood? Check it out!


Keselamatan umat manusia terancam karena kemunculan sesosok monster raksaksa yang disebut Muto. Ford Brody,seorang letnan Angkatan Laut,harus berjuang untuk memusnahkan Muto dari muka bumi. Namun manusia bukanlah lawan yang seimbang untuk ukuran seekor monster raksaksa. Satu-satunya yang bisa melawan Muto adalah sesosok monster raksaksa lain yang disebut........ Godzilla. Bagaimana nasih Letnan Ford? Bisakah Godzilla mengalahkan Muto? Saksikan di bioskop terdekat di kota kalian!

Untuk kalian yang berharap bahwa film ini akan berisi penuh dengan adegan hancur-menghancurkan seluruh isi kota,turunkan ekspektasi kalian sebelum kalian kecewa. Porsi drama di film ini cukup besar,monster-monster raksaksa pun tak muncul dari awal film ini dimulai. Yang harus penonton lakukan saat menonton film ini adalah bersabar karena film ini akan diisi dengan drama yang bertujuan untuk membangun atmosfer,memberikan penjelasan tentang asal-usul Muto serta sedikit penjelasan tentang Godzilla,dan juga membuat film ini tak sepenuhnya menjadi film tentang monster. Keseruan dimulai saat Muto benar-benar muncul dalam wujud yang sebenarnya dan disusul dengan kemunculan Godzilla. Siapkan diri kalian untuk menikmati sajian special effect yang super dahsyat dengan sound yang menggelegar.

Special effect merupakan salah satu kekuatan terbesar film ini. Porak-porandanya beberapa kota karena ulah Muto dan Godzilla digambarkan dengan ‘indah’. Godzilla tampil dengan begitu sangar dan gahar (dan juga imut,menurut gue). Di film ini Godzilla muncul sebagai sosok yang baik,seenggaknya mengubah anggapan gue sejak kecil kalo Godzilla itu bisanya cuma ngancur-ngancurin kota doang. Sayangnya gue nggak terlalu puas dengan adegan pertempuran final antara Godzilla melawan Muto. Ups.. spoiler dikit!

Mungkin banyak orang yang akan kecewa berkenaan dengan porsi drama yang terlalu besar di film ini,selain itu beberapa orang juga kemungkinan akan berpendapat bahwa kemunculan Godzilla di film ini agak kurang dimaksimalkan. Tapi itu semua nggak berlaku buat gue,gue pribadi sangat sangat sangat (sangat’nya tiga kali) suka dengan alur drama yang ditampilkan di film ini. Kemunculan Godzilla yang nggak terlalu sering,bahkan cenderung sedikit,justru buat gue adalah sesuatu yang pas. Nggak perlu sering-sering muncul,cukup berapa kali shoot,meraung ke penonton dengan suara yang menggelegar,itu semua sudah cukup untuk memberikan ‘kepuasan lahir batin’ buat gue sendiri.

Di departemen akting,Bryan Cranston tampil dengan apik sebagai seorang ayah sekaligus seorang suami yang belum merelakan kehilangan istrinya. Sayangnya,pemain-pemain lain kurang menampilkan performa yang maksimal apabila dibandingkan dengan akting seorang Bryan Cranston. Aaron Taylor-Johnson,sebagai letnan Ford,sejak awal kehadirannya menampilkan sesuatu yang ‘lempeng-lempeng wae’. Chemistry’nya dengan Elizabeth Olsen pun gue rasa kurang maksimal (ditambah lagi fakta kalo mereka akan tampil sebagai kakak-adik di Avengers 2 bikin gue rada nggak sreg dengan pasangan ini,oke,abaikan!).

Gue sendiri nonton film ini dalam format 3D..... and nothing’s special. Nggak ada yang menarik terkait dengan format 3D dari film ini. FYI,format 3D film ini cuma hasil convert’an karena film ini di shoot dengan camera 2D (katanya sih gitu). So,saran gue,save your money dan tonton film ini dalam format 2D aja.

Walaupun hadir dengan beberapa kelemahan yang telah gue sebutkan diatas. Godzilla tetaplah menjadi sebuah film yang mengagumkan buat gue pribadi. Gue datang ke bioskop tanpa ekspektasi yang muluk-muluk,gue cuma mau liat sesosok mahluk raksaksa yang disebut Godzilla dan ekspektasi gue berhasil dipenuhi oleh film berdurasi 2 jam lebih sedikit ini. Unsur drama yang kental dan penampakan Godzilla yang sedemikian sangarnya membuat gue kegirangan dan tak henti-hentinya tersenyum setelah menonton film ini.

Godzilla. 9,0 of 10.

===========================
 
Tau nggak bedanya Godzilla sama kamu?

Kalo Godzilla memporak-porandakan dunia

Kalo kamu... memporak porandakan hatikuu...

*kemudian diinjek Godzilla*

7 Hal Yang Gue Pelajari di Umur 23 Tahun

Happy birthday to me!! Ehe Ehe. Ndak terasa tiba tiba udah 23 tahun aja, perasaan baru tahun kemaren ngerayain ulang tahun yang ke 22. Ehe ...