Jumat, 01 Maret 2013

Review Film Belenggu : Thriller Cerdas asli Indonesia

Beberapa hari ini,gue jadi sering liat laudya cynthia bella di tipi. Ternyata,dia lagi promo film barunya,judulnya "Belenggu". Di bukan empat mata,di hitam putih,bahkan di metro tivi juga nongol. Seperti kata mamake,gue itu orangnya "gampang kemakan iklan" (bayangkan kepala gue dimakan tipi pas lagi iklan!). So,hari ini gue coba buat nonton film ini sendirian. iya,sendirian.... nggak usah nanya kenapa gue sendirian..
langsung aja,ini review film Belenggu versi gue.. :D


Sebuah kota kecil dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yang pembunuhnya belum tertangkap. Elang (Abimana Aryasatya),seorang pria yang hidup di sebuah gedung apartemen di kota itu,selalu mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan berantai tersebut. Di mimpinya selalu muncul sosok berkostum kelinci yang menurut Elang ada hubungannya dengan pembunuhan berantai yang terjadi di kotanya.

Di gedung apartemen tersebut,ada juga Djenar (Laudya Cynthia Bella),yang hidup bersama suami dan anaknya. Elang selalu merasa bahwa Djenar sedang dalam bahaya. Apalagi Djenar sering masuk di mimpi Elang dan seakan-akan meminta tolong pada Elang.

Di tempat kerjanya,Elang bertemu dengan Jingga,dan dia pun jatuh hati dengan Jingga. Tapi siapa sangka bahwa pertemuannya dengan Jingga akan membawanya ke dalam hal yang jauh lebih rumit. 

Bagaimana kelanjutan kisah Elang,Djenar,dan Jingga? Siapakah pembunuh berkostum kelinci yang ada di mimpi Elang?
Saksikan "Belenggu" di bioskop kesayangan di kota anda! :p

Bingung,Bingung,dan Bingung! itulah yang gue rasakan saat nonton film ini. Gue dibikin pusing tujuh keliling dengan ceritanya. Dari awal,film ini udah membuat gue berfikir keras. Dari adegan pertama aja udah bikin "kok gini sih? ini siapa sih? trus kenapa sih?". Tapi semua itu terjawab dengan twist yang kampret sekali (?).Pinter banget sutradaranya. Gue sama sekali nggak kepikiran tentang twist  yang itu. Gue udah nebak sih, kalo si itu adalah itunya..... (sumpah,ini bukan spoiler! :p). Saat udah ditunjukin kalo si itu adalah itunya,gue kira lampu bioskop bakalan nyala,dan film langsung selesei. But,wait! ternyata masih ada twist twist lain yang bikin gue ter-OHHH!!-HAAH!!-OHH!! (ini lagi ngapain coba di bioskop? :p ).

Salah satu nilai plus lain dari film ini adalah Akting pemain-pemainnya yang bagus pake banget! Abimana Aryasatya sukses banget jadi seorang cowok yang depresi dan "terbelenggu",aktingnya dahsyaaaaatttt!! 
Ekspresinya,cara ngomongnya,pokoknya mencerminkan seseorang yang lagi stres menanggung beban.


Selain dia,masih banyak jejeran casts yang TOP banget. Ada Laudya Cynthia Bella yang nggak cuma cantik banget tapi juga bisa akting dengan rapih dan nggak berlebihan,gue aja masih kebayang-bayang ekspresinya dengan baju yang berlumuran darah trus bilang "Tolong Selamatkan Aku!!". Trus ada Imelda Therinne,yang seksinya nggak karuan,ekspresinya pas bilang "Bebaskan Aku!!" itu memorable! aktingnya juga nggak main-main. Ada lagi Jajang C. Noer,yang udah nggak usah diraguin lagi kemampuan aktingnya.

Sutradara film ini berhasil membawa gue ke dalam suasana yang kelam dan gelap (bukan gara-gara lampu bioskopnya dimatiin loh!). Mulai dari apartemen (yang mirip banget sama yang ada di "The Raid") sampai kafe tempat kerjanya elang,semuanya kelam,menyimpan misteri masing-masing. 

Score atau Backsound'nya juga lumayan "kurang ajar". Bikin gue bener-bener tenggelam di lautan teka-teki yang dikasih sama sutradaranya. Lagu jawa yang dinyanyiin Jajang C. Noer itu kuat banget,mengingatkan gue pada "Lingsir Wengi"-nya "Kuntilanak".

Selain hal-hal yang udah gue sebutin di atas. Ada beberapa hal yang minus dari film ini. Yang pertama,adegan gore yang nanggung nggung nggung! (?) Nanggung banget! beneran deh,gue kira bakalan ada banjir darah trus organ tubuh yang berceceran dimana-mana,tapi ternyata..... cuma gitu doang (yang penasaran,tonton sendiri ya!) . Ekspektasi gue kayaknya terlalu tinggi buat adegan gore di film ini. Adegan-adegan sadisnya masih kalah kalo dibandingin sama film thriller indonesia favorit gue sepanjang masa,"Rumah Dara". Apalagi pas yang mbunuh itu manusia berkostum kelinci,plis deh,itu kelinci-pink-super-unyu-tapi-agak-creepy disuruh mbunuh orang pake kapak. Terlalu imuttttt!!! tapi creepy juga sihh #NggakKonsisten.

Trus adalagi yang ngganjel,kan diawal udah diceritain kalo settingnya "kota kecil",yang sebenernya gue nggak peduli di mana kota itu berada. Tapi kenapa harus ada "Jakarta Taxi"? trus jaket polisinya juga ada tulisannya "Kepolisian Jak-Pus". Aduh,ini ngerusak imajinasi gue banget. Semacam plot-hole kalo menurut gue.

But,terlepas dari semua kekurangannya,Belenggu tetaplah jadi film yang worthed buat ditonton. Cerita yang cerdas,Twist yang kampret (sejak kapan kampret jadi kata sifat?),Cast yang dahsyat,Setting sama Backsound yang keren. Membuat gue merasa kalo sebenernya film Indonesia nggak selamanya nggak-worthed-buat-ditonton-di-bioskop. 


Buat "Belenggu",gue kasih 7,5 of 10. (adegan gore'nya nanggung sihh! :p)

2 komentar:

7 Hal Yang Gue Pelajari di Umur 23 Tahun

Happy birthday to me!! Ehe Ehe. Ndak terasa tiba tiba udah 23 tahun aja, perasaan baru tahun kemaren ngerayain ulang tahun yang ke 22. Ehe ...