REVIEW FILM : FROZEN 3D

Beberapa hari ini gue sedang dalam keadaan yang sangat-sangat tidak fit. Kamis malem aja gue sampe tepar di kamar kosan. Untung hari ini gue udah mendingan,karena berasumsi gue bakalan pusing kalo cuma tidur-tiduran di kosan,gue memutuskan buat nonton Frozen di XXI. Dari trailernya sih kayaknya bagus. So,this is my review! Selamat menikmati!

Di UK baru release tanggal 6 Desember

Frozen bercerita tentang dua bersaudara,Elsa dan Anna,putri di kerajaan Arandelle . Elsa sendiri punya kekuatan ‘super’,semua yang dia sentuh bakalan jadi es alias membeku. Nah,pas kecil Elsa nggak sengaja ‘mencelakai’ Anna,dan sejak saat itulah Elsa harus merahasiakan kekuatannya. Ketika Elsa dan Anna beranjak dewasa,kedua orang tua mereka meninggal dan mau nggak mau Elsa harus jadi ‘Queen’ di Arandelle. Tapi semuanya berubah pas Elsa nggak sengaja nunjukin kekuatannya dan mengubah Arandelle menjadi beku. Elsa kemudian pergi meninggalkan Arandelle yang terancam akan mengalami musim salju selamanya. Anna pun nggak bisa cuma tinggal diam,Anna mencoba untuk mengembalikan Arandelle... dan juga kakaknya. Gimana nasib  kerajaan Arandelle? Bisakah Anna  menyelematkan Arandelle sekaligus Elsa,kakaknya? Saksikan di bioskop terdekat di kota anda!

I’m gonna tell you... I really really really love this movie! Sebenernya ceritanya biasa-biasa aja sih,kayak kartun-kartun disney lainnya. Good vs Bad. Emm..  gue penasaran,emang anak kecil nggak pada bingung ya pas nonton film ini? Iya sih,film ini emang dibikin buat segmen anak-anak,tapi kok menurut gue ceritanya agak sedikit ‘rumit’ untuk ukuran film anak kecil ya? Menurut gue ‘Frozen’ lebih cocok buat ditonton sama remaja-remaja dengan masa kecil kurang bahagia kayak gue.

Bagian awal-awal film ini diisi dengan banyak nyanyi-nyanyi. Suaranya bagus-bagus loh,berasa nonton Les Miserables versi kartun. Gue langsung jatuh cinta sama Anna pas dia nyanyi ‘Do You Want to Build a Snowman?’ (bukan snowman spidol yang dipake di kampus loh yaaa...).

Efek 3D’nya.. mantap sekali. Saljunya itu sampe tumpeh-tumpeh. Oiya,sebelum filmnya bener-bener dimulai,ada opening short movie,isinya film Mickey Mouse,dan di bagian inilah efek 3D’nya bener-bener kerasa,mantep banget. Pop out,pop out everywhere.. Sampe layar bioskop dibikin kayak berlubang gitu. Pas masuk film utamanya,efek 3D justru dikurangin,menurut gue sih malah bagus gitu,soalnya kalo 3D’nya lebay nantinya bakalan  ngurangin esensi dari film itu sendiri.

Buat karakterisasi,gue suka sama Anna. Princess yang nggak berkelakuan kayak princess. Ceria,and so bright!! Tapi ngomong-ngomong,si Anna ini kok mirip banget sama Rapunzel-nya 'Tangled' ya? Gue juga suka Elsa,walopun di film ini ceritanya si Elsa ada disisi ‘bad’,tapi dia punya alasan buat ngelakuin itu semua dan itu yang bikin gue suka,nggak semua orang yang keliatannya jahat itu sebenernya jahat (daleeemmm..). Ada lagi Kristoff,walopun agak ‘chubby’ dikit tapi cukup lumayan lah buat dijejerin sama Prince Charming’nya Cinderella atopun Prince Eric’nya Little Mermaid (duh,jadi ketahuan kalo ngikutin cerita princess and prince’nya Disney). Ada lagi si Olaf,boneka salju yang lucunya nggak ketulungan,imut pula.

Frozen sukses bikin gue ketawa ngekek dan lepas di dalem studio (maap ya om,tante,mas,mbak,dek,yang tadi terpaksa mendengar suara tawa gue yang lebih mirip sama jeritan kuntilanak). Terakhir gue nonton kartun di bioskop itu pas Despicable Me 2,pas itu gue juga ketawa,tapi Frozen absolutely jauh lebih bisa bikin gue tertawa lepas,ini menurut gue loh ya...

Gue sadar,cowok berumur 18 tahun suka sama film gini-ginian bukanlah gagasan yang tepat.

Tapi,sekali lagi gue harus bilang.... I love this movie!!

FROZEN 3D. 8,5 of 10