Semester 5 udah kelar. Tahun 2013 pun udah kelar. Gue
membuka rangkaian nonton film di tahun 2014 dengan sebuah film Indonesia.
Awalnya sih nggak tertarik sama sekali buat nonton film ini,tapi mengetahui
fakta kalo film ini jadi film indonesia dengan jumlah penonton terbanyak
sepanjang 2013,hati dan dompet gue jadi tergerak. Mumpung di Solo lagi
murah-murahnya nonton (weekdays cuma 25 broohh!),akhirnya gue memutuskan buat
nonton Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk di XXI Solo Paragon. Well,ini juga
pengalaman pertama gue nonton di solo paragon. Gimana pendapat gue tentang film
ini? Check it out!
Sebelumnya gue tekankan bahwa film ini beda sama Titanic.
ABSOLUTELY DIFFERENT. Macam gue sama Bradley Cooper,beda jauh. Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijk menceritakan tentang Zainudin,yang bapaknya orang minang dan
ibunya orang bugis. Zainudin ini jatuh cinta sama Hayati,anak gadis dari
minang. Tapi menurut adat minang,si Zainudin ini nggak boleh nikah sama Hayati
gara-gara si Zainudin ini nggak jelas asal-usulnya. Zainudin pun terpaksa pergi
meninggalkan Hayati,dengan menggenggam janji Hayati kalo Hayati ini bakalan
setia menunggu si Zainudin. Tapi ternyata si Hayati ini cuma PHP,si Hayati
malah nikah sama Aziz,orang kaya dari Padang Panjang. So gimana nasib mas-mas
korban PHP alias Zainudin? Silakan tonton di bioskop terdekat di kota anda.
Dari sisi cerita,film ini menurut gue lumayan oke lah.
Diangkat dari novelnya Buya Hamka sih,ceritanya nggak usah diragukan. Cerita di
film ini cukup mengalir. Walopun di awal-awal bikin super ngantuk pake banget,semakin
ke akhir semakin asyik kok. Nggak jelek,tapi nggak bagus-bagus amat juga. Tetep
worthed kok buat ditonton. Durasinya lama banget,lumayan kan 25rebu bisa nonton
sampe 2,5 jam (emang lagi sewa PS?).
Dialog-dialog di film ini harus gue bilang.... NIAT BANGET.
Sastra banget. Kalo kalian suka sama sastra,this movie specially made for you.
Bener deh,bahasanya indah dan menyejukkan hati.
“Cinta itu menguatkan. Cinta itu menimbulkan pengharapan.”
– Hayati,Tukang PHP
Buat castnya.. emm.. ada Herjunot Ali yang jadi Zainudin.
Aktingnya bagus sih,tapi kadang-kadang ekspresinya bikin ngekek. Lagi
serius-serius nangis tiba-tiba harus ngekek gara-gara mimiknya si Zainudin yang
fix lucu maksimal. Ada Pevita Pearce yang nggak tau kenapa mirip bingits sama
Nabilah JKT48,gue takut kalo ditengah film tiba-tiba Hayati nyanyi sama joged Heavy
Rotation. Oke,salah fokus. Pevita aktingnya kurang maksimal ahh,nggak sampe
menyentuh hati. Yang paling greget itu ya Reza Rahadian yang meranin
Aziz,sangarnya dapet,jahatnya juga dapet,beruntung ditengah film si Aziz nggak
tiba-tiba kepikiran buat bikin pesawat (beda film yoog!).
Ada yang gue nggak suka di film ini. Diantaranya adalah tone
alias warna pas di daerahnya Hayati itu terlalu biru menurut gue,emang harus ya
biru banget gitu? Perasaan pas di jakarta sama di Surabaya nggak gitu-gitu
banget. Hal lain Yang bikin enek adalah efek mulai dari kapalnya muncul sampai
tenggelam,ya elah ini gue kayak nonton film Indosiar di bioskop.
Overall,film ini lumayan lah. Worthed kok buat ditonton di
bioskop. Sepanjang film gue sukses
mengalirkan air mata sebanyak dua kali,penasaran setragis apa film ini? Udah
cepetan tonton aja sana. :D
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk 7,5 of 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar